Sabtu, 12 Agustus 2023

Kebutuhan Dasar Anak

 


Perkembangan yang terjadi pada setiap anak tidaklah sama. Ayo, apa yang dibutuhkan seorang anak?  hmm…, pertanyaan macam apa pula itu? Semua orang tahu bahwa yang dibutuhkan seorang anak itu adalah makanan yang layak dan baik, pendidikan yang cukup, kelonggaran untuk bermain, pemeliharaan kesehatan dan kasih sayang. Itulah kebutuhan dasar anak. Kebutuhan dasar itu harus dipenuhi oleh ibu, ayah, keluarga, dan lingkungan. Caranya dengan interaksi yang berkesinambungan sesuai tahapan umur anak. Makin berkualitas suatu interaksi, makin besar pula pengaruhnya terhadap tumbuh kembang anak.

Defi nisi dari tumbuh kembang adalah sebuah pertumbuhan yang terjadi, yaitu bertambah ukuran, jumlah sel, dan jaringan dalam tubuh. Anak dikatakan tumbuh jika ukuran fi sik dan struktur badannya mengalami penambahan. Hal itu bisa dilihat dari tinggi badan, lingkar kepala, dan berat badannya yang bertambah. Faktor yang bisa memengaruhi pertumbuhan seorang anak, yaitu faktor genetik, ras, dan juga nutrisi.

Perkembangan adalah proses pematangan fungsi otak yang terjadi secara bertahap. Perkembangan yang terjadi pada setiap anak tidaklah sama.Perbedaan tersebut terkadang sulit diamati. Akan tetapi, hal tersebut bisa dilihat dengan bertambahnya kemampuan anak. Bisa juga dikatakan bahwa berkembang itu bertambahnya struktur, fungsi, dan kemampuan anak yang lebih kompleks, meliputi: 

1. Kemampuan sensorik,seperti kemampuan melihat, men dengar, merasa, mencium dan meraba. 

2. Kemampuan motorik, meliputi gerak kasar, gerak halus, dan kompleks. 

3. Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi, seperti tersenyum, menangis, bicara, dan lain-lain. 

4. Kemampuan kognitifatau kemampuan untuk menyerap ilmu pengetahuan yang diajarkan, seperti kemampuan mengenal, membandingkan, mengingat, memecahkan masalah yang berhubungan dengan kemampuan intelektual dan taraf kecerdasan anak. 

5. Kemampuan bersosialisasi, kemandirian, dan kreativitas 

6. Keamampuan moral dan spiritual, berupa nilai-nilai adat dan budaya serta agama dan lainnya

Ada dua faktor penting penentu hasil proses tumbuh kembang anak. Yang pertama adalah faktor lingkungan, yaitu faktor penyedia kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang di mana anak tersebut berada. Sedangkan faktor kedua adalah genetik, yaitu faktor yang tidak bisa diutak-atik lagi karena merupakan faktor yang diturunkan oleh orang tuanya. 

Para ahli mengategorikan kebutuhan dasar anak ke da lam 4 (empat) macam kebutuhan, yaitu kebutuhan fi sik, pendidikan, emosi, dan stimulasi. 

1. Kebutuhan Fisik

 Kebutuhan fi sik disebut juga sebagai kebutuhan asuh, meliputi perawatan kesehatan, pemberian nutrisi yang baik, pakaian, rumah, dan sanitasi lingkungan. Di dalam nya juga termasuk olahraga, bermain, dan beristi rahat. Anak perlu bermain dan melakukan aktivitas fi sik lain nya dan juga tidur karena bisa merangsang hormon pertum buhan; baik pertumbuhan otot maupun tulang, merang sang metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, serta merangsang nafsu makan juga pertumbuhan secara umum. Kesehatan anak adalah modal terpenting untuk pertum buhan dan perkembangannya. Perawatan kesehatan, meliputi pencegahan dan pengobatan penyakit. Imunisasi dan vaksinasi adalah bentuk pencegahan penyakit yang bisa memberi kekebalan pada anak. Walaupun tidak berarti 100% anak terlindungi. Pencegahan penyakit juga bisa dilakukan dengan cara tidak melakukan kontak dengan penderita penyakit menular seperti tuberkolosis. Jika anak sakit, segeralah bawa ke dokter. Usahakan memeriksa kesehatan anak secara teratur. Hal itu berguna untuk mendeteksi secara dini jika terdapat penyakit dalam tubuhnya atau hal lain yang bisa menyebabkan gangguan terhadap tumbuh kembang anak sehingga dapat dicegah lebih dini.

Sebaiknya orang tua juga tidak lalai memerhatikan sanitasi lingkungan. Perhatikan kebersihan makanan, mi numan, pakaian, rumah, dan lainnya. Jangan lupa per hatikan pulapencahayaan rumah dan ventilasi yang cu kup, bebas polusi, dan tidak sesak. Faktor ke amanan juga men jadi hal yang penting untuk diper ha tikan, misalnya kons truksi bangunan rumah jangan sam pai membahayakan anak.

Nutrisi yang baik pun diperlukan untuk meningkatkan kecerdasan. Bahkan sudah harus dipenuhi sejak anak berada di dalam rahim. Air susu ibu merupakan nutrisi yang paling lengkap dan seimbang sampai bayi berusia 6 bulan. Ketika ia tumbuh dalam usia kanak-kanak, maka berilah makanan yang bergizi dengan menu yang seimbang. Berikan nutrisi dengan porsi yang tepat agar anak tumbuh dengan ideal. Jika anak kekurangan atau kelebihan nutrisi tertentu, maka hal itu bisa merugi kan si anak. Nutrisi yang buruk pada anak usia di bawah lima tahun akan mengganggu pertumbuhan serta per kembangan susunan saraf pusat yang dapat memenga ruhi perkembangannya.

Selain kaya nutrisi, makanan yang dikonsumsi anak juga harus kaya energi sehingga bisa melancarkan aktivitas otot dan membangun jaringan baru di dalam tubuhnya. Kebutuhan nutrisi tiap anak berbeda. Pilihlah makanan bernutrisi yang tepat sesuai usia dan kebutuhannya. Misalnya, untuk anak yang obesitas sebaiknya membatasi diri dalam mengonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak.

Selain kebutuhan di atas, kebutuhan akan pakaian perlu diperhatikan oleh orang tua. Pilihkanlah anak pakaian yang nyaman dan sesuai baginya. Jangan lupa ajarkan juga untuk memakai pakaian yang bersih dan rapi.

2. Kebutuhan Pendidikan

 Kebutuhan dasar anak yang kedua adalah pendidikan. Hal ini tidak berarti orang tua merasa cukup dengan memasukkan anak ke sekolah formal. Walau di sana anak dapat mencari ilmu pengetahuan, namun anak membutuhkan yang jauh lebih luas dari itu. Anak akan bertumbuh kembang dengan baik jika ia mendapatkan pendidikan yang komprehensif atau lengkap. Kelak anak diharapkan menjadi sehat; sehat fi siknya, juga mental, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.

Pendidikan harus dilakukan sedini mungkin di rumah. Peran dan tanggung jawab itu ada di pundak orang tua. Karena, orang tua adalah pendidik utama dalam keluarga. Bukan semata masalah intelektual, tetapi pendidikan untuk pembentukan kepribadian yang luhur. Termasuk di dalamnya pendidikan agama, moral, psikis, sosial, dan pendidikan seksual yang disajikan dalam porsi yang tepat dan akurat sesuai dengan kondisi anak.

Hal itu juga bisa dilakukan dengan sederhana dalam keseharian. Orang tua bisa melatih anak memberi salam, mendongeng kisah bijaksana, mengajak beribadah, melatih anak bertanya, menegur, dan memperbaiki kesalahan. Ungkapkan juga perasaan cinta melalui berbagai cara, misalnya menyambut kedatangan anak dengan se nang hati, memanggil dengan panggilan kesayangan, me meluk, menggendong, memberi hadiah, dan lain sebagainya. Jika orang tua telah memberi panutan dan suri teladan yang baik, maka anak pun akan menjalankan pekerjaannya dengan baik pula—memanggil orang tua secara sopan, hormat dan rendah hati, berusaha me nyenangkan orang tua, dan lainnya. Ia hanya akan mengikuti dan meniru orang tuanya. Lingkungan sosial, teman, media, kultur asing tak akan pernah dijadikan panutan oleh anak karena anak sudah punya panutannya sendiri, yaitu orang tua.

3. Kebutuhan Emosi 

Kebutuhan emosi atau disebut juga kebutuhan asih. Kebu tuhan emosi dibutuhkan seorang anak sejak ia dalam kandungan. Ia memerlukan ikatan yang erat dan serasi dengan ibunya untuk menjamin tumbuh kembang fi sik-mental dan psiko sosial anak dengan cara kasih sayang, merasa dilindungi, harga diri, diperhatikan minat, keinginan dan pendapatnya, mandiri, diberi contoh (bukan dipaksa), sukses, dorongan atau motivasi, bantuan, penghar gaan, mendapat kesempatan dan pengalaman, dididik dengan penuh kegembiraan, rasa memiliki, dididik dengan penuh kegembiraan, melakukan koreksi dengan kasih sayang bukan ancaman atau hukuman, dan lain sebagainya. Berwujud ikatan yang erat, mesra, selaras antara anak dan keluarganya terutama ibu, maka akan me numbuhkan rasa aman serta percaya diri yang merupakan bekal dalam pembentukan kepribadian si anak.

Hubungan orang tua terutama ibu dan anak sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kasih sayang orang tua yang rukun, bahagia dan sejahtera yang memberikan bimbingan, perlindungan, dan rasa aman kepada anak sangat diperlukan oleh anak karena menjadikannya tumbuh dan berkembang secara optimal.

Rasa aman anak akan timbul bila kepentingannya merasa diperhatikan serta terjalinnya hubungan erat dengan orang tuanya. Setiap anak ingin diperhatikan, ingin didengar, dan mempunyai tempat dalam keluarganya. Setiap anak ingin melakukan apa yang diharapkan orang tuanya, anak selalu ingin mencapai sukses untuk menyenangkan orang tuanya. Jangan memaksa anak untuk men capai apa yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Karena apabila gagal, dia akan kecewa, merasa rendah diri, kurang berani, sehingga kemungkinan akan menyendiri.

Anak harus dilatih dan dibantu untuk mandiri sesuai perkembangan umurnya. Untuk itu, perlu waktu dan pemahaman orang tua

Seorang anak memerlukan dorongan dari orang tua dan sekelilingnya, yaitu berupa pemberian semangat. Pemberian semangat ini bertujuan agar anak merasa mendapatkan dukungan untuk mengatasi atau menye lesaikan sesuatu dengan baik, sehingga dia dapat menghadapi situ asi tertentu.

Anak juga harus diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya untuk mendapatkan pengalaman. Berikan juga kepada anak tentang rasa memiliki. Semua benda miliknya yang dia banggakan harus dihargai, meskipun bagi orang lain mungkin tidak berharga. Penghargaan orang tua pada benda miliknya sangat diperlukannya.

Ikatan hubungan orang tua terutama ibu dan anak sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kasih sayang orang tua yang rukun, bahagia dan sejahtera akan menjadi bimbingan sekaligus perlindungan bagi anak, tetapi tidak boleh berlebihan agar anak tidak manja.

4. Kebutuhan Stimulasi

 Kebutuhan stimulasi biasa juga disebut dengan kebutuhan asah. Kebutuhan ini merupakan awal dari proses pembelajaran pada anak. Stimulasi adalah perangsang dari lingkungan anak. Stimulasi berguna untuk mempersiapkan anak menghadapi lingkungan yang lebih luas, selain keluarga.

Memberikan stimulasi itu penting. Karena dengan stimu lasi, orang tua bisa merangsang anak untuk mem perkenalkan suatu pengetahuan atau keterampilan baru. Jadi, stimulasi orang tua akan bisa mengembangkan dan meningkatkan kemampuan sensorik (dengar, raba, lihat, rasa, cium), motorik (gerak kasar dan halus), emosi-sosial, bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas (moral, kepemimpinan) dan spiritual anak sejak dini.

Stimulasi juga dapat merangsang sel otak. Stimulasi pada anak dapat dimulai sejak calon bayi berwujud janin. Perlu diketahui bahwa janin bukan makhluk yang pasif. Di dalam kandungan, janin melakukan banyak aktivitas seperti bernapas, menendang, menggeliat, bergerak, menelan, mengisap jempol, dan lain sebagainya. Alasan dasar diperlukannya stimulasi dini, yaitu ketika bayi berusia 6 (enam) bulan dalam kandungan, miliaran sel otak dibentuk, tetapi belum ada hubungan antar sel otak. Sel-sel otak itu akan berhubungan jika anak mendapat rangsangan sehingga membentuk hubungan baru atau sinaps. Semakin dirangsang, maka semakin kuat hubungan antara sel-sel otak itu. Semakin bervariasi rangsangan yang diberikan, maka hubungan antar sel itu itu akan menjadi semakin luas. Hal itu untuk merangsang otak kiri dan kanan secara seimbang untuk mengembangkan multiple intelligencies dan kecerdasan yang lebih luas dan tinggi.

Stimulasi mental seperti itu akan mengembangkan mental-psikososial anak, seperti kecerdasan, moral atau budi luhur, spiritual (agama), etika kepribadian, ke te rampilan berbahasa, kemandirian, kepemimpinan, kreativitas, produktivitas, kemampuan sensorik, motorik, bicara, kognitif, dan seterusnya. Fakta membuktikan bahwa anak yang mendapat stimulasi baik dan terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang atau bahkan tidak mendapat stimulasi sama sekali.

Lakukanlah proses stimulasi sejak janin berusia 23 minggu dalam kandungan. Dalam masa kehamilan itu ada banyak cara untuk melakukan stimulasi, misalnya dengan bicara pada janin, bercerita atau bernyanyi. Respons suara dan vibrasi bisa dimulai pada usia 26 minggu masa kehamilan dan meningkat sampai akhirnya menetap pada usia 32 minggu. Pada masa ini bisa diperdengarkan suara, seperti lagu-lagu Mozart dan lain sebagainya.

Kegiatan bercerita pada janin pun merupakan sebuah stimulasi yang efektif. Sebuah penelitian yang meneliti respons janin berusia 26 minggu yang diperdengarkan sebuah cerita secara terus-menerus oleh ibunya, maka pada usia 3 hari semenjak kelahirannya bayi tersebut akan lebih aktif mengisap puting ibunya saat didengarkan cerita yang sama ketika ia masih dalam kandungan. Respons yang diberikan akan berbeda jika si bayi didengar kan cerita yang jarang diceritakan saat dalam kandungan nya dulu. Bahkan respons terhadap suara ibunya menjadi lebih aktif dibandingkan ia mendengar suarasuara lainnya.

Gerakan perabaan seperti mengelus-elus perut semasa hamil, ternyata bisa membuat janin merasa tenang. Misalnya ketika janin banyak bergerak, maka ibunya akan melakukan usapan lembut pada perutnya. Sebaiknya jangan melakukan stimulasi terus-menerus karena janin juga memerlukan waktu untuk istirahat.

Stimulasi harus diberikan sedini mungkin. Bahkan sejak bayi pun, tepatnya usia 2 bulan, bayi sudah dapat me niru dan terkadang orang tua tidak menyadarinya. Akhir nya momen ini pun luput dari perhatian. Lebih tepatnya stimulasi bisa dimulai sejak bayi sampai usia empat tahun pertama dalam kehidupannya. Pada masa ini sti mulasi bisa mengembangkan mental-psikososial si anak. Lakukan secara optimal untuk hasil potensi dasar yang mak simal. Semakin dini dan semakin lama stimulasi dilakukan, maka semakin besar pula manfaatnya. Stimulasi sejak dini juga diperlukan untuk merangsang perkembangan otak, baik otak kanan dan juga otak kiri. Sedangkan stimulasi yang utama diberikan khusus untuk anak usia 0-7 tahun.

Berikut beberapa tahapan kegunaan dari proses stimulasi pada bayi ketika pertama kali dilahirkan: 

a. Pada usia 0-6 bulan, penyesuaian dan persepsi ibu dapat terbentuk melalui proses stimulasi. 

b. Pada usia 0-36 bulan, intelektual dan perilaku mulai terbentuk. 

c. Pada usia 0-48 bulan, kognitif mulai berkembang, yaitu kemampuan untuk menyerap apa yang diajarkan.

d. Pada usia 0-96 bulan, perlu dirangsang keahlian membaca dan menulisnya.

Adapun cara menstimulasi bayi adalah dengan proses belajar, pendidikan, dan pelatihan untuk anak. Perhatian dan kasih sayang juga dapat menjadi stimulasi untuk anak; harus dibelai, dicium, diajak bermain, bercakapcakap, dan lain-lain. Pada tahap pertama anak akan melakukan peniruan. Itulah perkembangan yang harus dila lui seorang bayi, sebelum masuk pada keterampilan identifi kasi. 

Stimulasi sangat penting dalam peningkatan kecerdasan anak. Bentuk stimulasi bagi anak yang banyak dianjurkan oleh para psikolog adalah bermain. Karena bermain merupakan dunia kerja anak. Orang tua harus memanfaatkan media bermain ini untuk meningkatkan kecerdasan yang merupakan salah satu aspek yang perlu dikembangkan pada diri seorang anak.

Kecerdasan adalah kemampuan yang dimiliki anak untuk memahami dunianya yang bersifat benda. Sebagaicontoh adalah mengetahui ciri dan fungsi benda-benda di sekitarnya. Kecerdasan juga merupakan kemampuan anak untuk memahami sesuatu yang bersifat sosial, contohnya seperti memahami diri sendiri, orang tua atau temannya. Selain itu,juga dibutuhkan kemampuan untuk bisa memahami perubahan di sekitarnya; bagaimana terjadinya hujan, banjir, dan sebagainya.

Kecerdasan juga mencakup pemahaman anak tentang lingkungan. Untuk dapat memahami lingkungannya diper lu kan konsep-konsep tentang lingkungan. Berilah ke sem patan anak untuk menjelajah lingkungan seluas mung kin. Usahakan ia mendapatkan pengalaman sensorik dan motorik sebanyak mungkin, namun tetap harus dalam pengawasan orang tuanya.

Anak perlu memiliki pemahaman tentang dunianya karena penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya sangat ditentukan oleh kualitas pemahaman itu. Di sanalah peran orang tua sangat diperlukan untuk menstimulasi anak lewat komunikasi yang terbuka, hangat, dan penuh kasih sayang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Strategi PRABOWO GEMOY terbukti berhasil ?

Generasi  Muda  yang  terkesan  sedikit  santai  tentusaja  enggan  untuk terlalu  memikirkan hal – hal yang cukup rumit. Tim Kampanye Prabo...