Sabtu, 12 Agustus 2023

Paradigma dalam Kesehatan Mental

 


Prinsip-prinsip dalam memahami Kesehatan Mental telah diungkap Schneiders sejak tahun 1964, yang mencakup tiga hal : 11 prinsip yang didasari atas sifat manusia, yaitu:

1. Kesehatan dan penyesuaian mental tidak terlepas dari kesehatan fisik dan integritas organisme. 

2. Dalam memelihara kesehatan mental, tidak terlepas dari sifat manusia sebagai pribadi yang bermoral, intelek, religius, emosional, dan sosial. 

3. Kesehatan dan penyesuaian mental memerlukan integrasi dan pengendalian diri, meliputi: pengendalian pemikiran, imajinasi, hasrat, emosi dan perilaku.

4. Memperluas pengetahuan diri merupakan keharusan dalam pencapaian dan memelihara kesehatan mental. 

5. Kesehatan mental memerlukan konsep diri yang sehat, meliputi: penerimaan dan usaha yang realistik terhadap status dan harga diri. 

6. Pemahaman dan penerimaan diri harus ditingkatkan dalam usaha meningkatkan diri dan realisasi diri untuk mencapai kesehatan mental. 

7. Stabilitas mental memerlukan pengembangan yang terusmenerusdalam diri individu, terkait dengan: kebijaksanaan, keteguhan hati, hukum, ketabahan, moral, dan kerendahan hati. 

8. Pencapaian dalam pemeliharaan kesehatan mental terkait dengan penanaman kebiasaan baik. 

9. Stabilitas mental menuntut kemampuan adaptasi, kapasitas mengubah situasi dan kepribadian.

10. Stabilitas mental memerlukan kematangan pemikiran, keputusan, emosionalitas, dan perilaku. 

11. Kesehatan mental memerlukan belajar mengatasi secara efektif dan secara sehat terhadap konflik mental, kegagalan, serta ketegangan yang timbul.

Kemudian sebagai prinsip yang kedua adalah 3 prinsip yang didasari atas hubungan manusia dengan lingkungannya, yaitu: 

1. Kesehatan mental dipengaruhi oleh hubungan interpersonal yang sehat, khususnya di dalam keluarga.

2. Penyesuaian yang baik dan kedamaian pikiran dipengaruhi oleh kecukupan individu dalam kepuasan kerja. 

3. Kesehatan mental memerlukan sikap yang realistik, yaitu menerima realita tanpa distorsi dan objektif. 

Serta prinsip yang terakhir, merupakan 2 prinsip yang didasari atas hubungan individu dengan Tuhan, yaitu: 

1. Stabilitas mental memerlukan pengembangan kesadaran atas realitas terbesar dari dirinya yang menjadi tempat bergantung kepada setiap tindakan yang fundamental. 

2. Kesehatan mental dan ketenangan hati memerlukan hubungan yang konstan antara manusia dengan Tuhannya. Adapun paradigma yang digunakan dalam mempelajari Kesehatan Mental yang diyakini sebagai tinjauan multifaktorial, antara lain:

PENDEKATAN BIOLOGIS. Dengan mempelajari fungsi otak, kelenjar endokrin, dan fungsi sensoris, pendekatan tersebut meyakini bahwa kesehatan mental individu sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dan kondisi saat ibu hamil, serta faktor eksternal terkait: gizi, radiasi, usia, komplikasi penyakit. PENDEKATAN PSIKOLOGIS. Pendekatan tersebut meyakini bahwa faktor psikologis berpengaruh besar pada kondisi mental seseorang, dimana dalam pendekatan psikologis memiliki 3 pandangan yang besar yang membahas mengenai hal tersebut, yaitu: 

A. PSIKOANALISA Pendekatan yang meyakini bahwa interaksi individu pada awal kehidupannya serta konflik intrapsikis yang terjadi akan mempengaruhi perkembangan kesehatan mental seseorang. Faktor Epigenetik mempelajari kematangan psikologis seseorang yang berkembang seiring pertumbuhan fisik dalam tahap-tahap perkembangan individu, juga merupakan faktor penentu kesehatan mental individu. 

B. BEHAVIORISTIK Pendekatan yang meyakini Proses pembelajaran dan Proses belajar sosial akan mempengaruhi kepribadian seseorang. Kesalahan individu dalam proses pembelajaran dan belajar sosial akan mengakibatkan gangguan mental. 

C. HUMANISTIK Perilaku individu dipengaruhi oleh hirarkhi kebutuhan yang dimiliki. Selain itu, individu diyakini memiliki kemampuan memahami potensi dirinya dan berkembang untuk mencapai aktualisasi diri. 

PENDEKATAN SOSIO-KULTURAL. Memiliki beberapa pendekatan, yaitu: 

STRATIFIKASI SOSIAL yang membahas faktor sosial-ekonomi dan seleksi sosial;

 INTERAKSI SOSIAL yang membahas fungsi dalam suatu hubungan interpersonal (Teori Psikodinamik, Teori rendahnya interaksi sosial : isolasi, kesepian); 

TEORI KELUARGA yang mempelajari pengaruh pola asuh, interaksi antar anggota keluarga, dan fungsi keluarga terhadap kesehatan mental individu: 

PERUBAHAN SOSIAL, yang mengkaitkan perubahan jangka panjang, migrasi dan industrialisasi, serta kondisi krisis dengan kondisi mental individu;

SOSIAL-BUDAYA, yang mempelajari pengaruh agama dan budaya pada kondisi mental seseorang; 

STRESSOR SOSIAL, yang mempelajari pengaruh berbagai situasi sosial yang berdampak psikologis (misal: perkawinan, meninggal, kriminalitas, resesi) terhadap kondisi mental individu. 

PENDEKATAN LINGKUNGAN. Pendekatan ini memiliki dua dimensi:

 DIMENSI LINGKUNGAN FISIK, yang terkait dengan: ruang, waktu, dan sarana (gizi) yang menyertai. 

DIMENSI LINGKUNGAN KIMIAWI DAN BIOLOGIS, yang terkait dengan: polusi, radiasi, virus dan bakteri, populasi makhluk hidup lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Strategi PRABOWO GEMOY terbukti berhasil ?

Generasi  Muda  yang  terkesan  sedikit  santai  tentusaja  enggan  untuk terlalu  memikirkan hal – hal yang cukup rumit. Tim Kampanye Prabo...