Sabtu, 12 Agustus 2023

Peran seorang Ayah dalam bermain bersama anak

Mother as a caregiver and father as a playmate. Artinya ibu sebagai pengasuh dan ayah sebagai teman main. Jadi ibu lebih banyak memperhatikan aspek fi sik dan menunjukkan perhatian dan kasih sayang. Sedangkan seorang ayah mengambil peran sebagai teman bermain bagi anak. Itulah studi yang dilakukan Lamb & Roopnarine et.al. pada tahun 1990 di berbagai budaya di dunia. Ternyata seorang ayah mengambil peran yang berbeda dengan seorang ibu dalam berinteraksi dengan anaknya. Ayah memengaruhi anak-anaknya melalui permainan. Lihat saja, ayah menghabiskan waktu mereka di rumah dengan bermain bersama anak. Tetapi berbeda dengan ibu, ayah mempunyai gaya sendiri saat bermain dengan anaknya. Biasanya melibatkan aktivitas fi sik yang lebih menantang seperti mengangkat, mengayun, bergulat, atau permainan yang bersifat “maskulin” lainnya

Mungkin karena ayah seorang pria, jadi ia berani mengayun bayinya. Itu karena kekuatan dan keseimbangan motorik pria lebih baik daripada wanita. Berbeda dengan seorang ibu, ia lebih cenderung melakukan permainan yang teruji keselamatannya. Contoh permaian cilukba, keplok ame-ame, bermain puzzle, dan membaca buku.

Seorang ayah mampu menciptakan pengalaman emo - si bagi anak. Ia bermain dengan penuh inisiatif. Kadang mengeluarkan bunyi-bunyian atau tepukan ber ira ma untuk mencari perhatian bayinya. Gaya ”heboh” se perti itubisa membuat bayi mengeksplorasi kehidupan emosinya. Misalnya ayah berperan sebagai seekor “beruang” besar menakutkan yang sedang “menggigit” bayi kecil yang lucu; si anak malah akan tertawa-tawa saat dige litik sang ayah. Sensasi yang dirasakan anak adalah sedikit takut, tetapi senang dan bergairah. Pengalaman emosi se perti inilah yang kelak membantunya mengolah emosi sewaktu berhadapan dengan dunia sesungguhnya yang lebih luas

Jika ayah jarang melakukan aktivitas fi sik bersama bayi nya, ia akan sulit membangun interaksi dengan anaknya. Seorang ayah akan menjadi sosok yang asing. Perkem bangan bayi pun tidak optimal. Anak yang memiliki banyak waktu bermain bersama ayahnya akan memiliki kematangan yang lebih baik.

Yang perlu diperhatikan para ayah dalam bermain bersama bayinya, hendaklah ayah memahami tahapan perkem bangan bayi. Cermati apa yang sudah bisa dilakukan anak dan yang belum bisa dilakukannya. Hindari aktivitas yang bersifat terlalu “maju” karena tidak meng hasilkan stimulasi yang optimal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Strategi PRABOWO GEMOY terbukti berhasil ?

Generasi  Muda  yang  terkesan  sedikit  santai  tentusaja  enggan  untuk terlalu  memikirkan hal – hal yang cukup rumit. Tim Kampanye Prabo...