Sabtu, 15 Juli 2023

Damar Kurung : Cahaya Khas Kota Gresik


 

Indonesia memiliki beragam jenis kebudayaan yang berasal dari berbagai daerah yang mana mewakili ciri khas masing-masing dari daerah tersebut. Salah satu contoh dari beberapa daerah yang memiliki ikon kebudayaan adalah kota Gresik. Gresik adalah wilayah yang terletak di provinsi Jawa Timur. Gresik sendiri dikenal sebagai kota santri bahkan juga di sebut dengan kota wali karena terdapat dua makam wali besar yaitu Sunan Giri dan Sunan Maulana Malik Ibrahim. Perkembangan dan kebudayaan di Gresik tak dapat dilepaskan oleh peran Walisongo yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa termasuk kota Gresik. Kebudayaan yang berada di kota Gresik ini terbilang sangat unik, salah satunya adalah damar kurung.

Nah, berikut fakta damar kurung yang perlu kalian ketahui

1. Bentuknya Mirip Dengan Andon



Damar Kurung sangat berbeda dengan lampion yang selalu diidentikan lampion warga Tiongkok oleh masyarakat dan berbagai seniman, Damar Kurung justru lebih memiliki kesamaan dengan lentera Jepang yang biasa disebut Andon. 

2. Tidak Ada Dokumentasi Jelas Asal Usul Damar Kurung



Berdasarkan penelitian dari Jacob Sumardjo, Primadi Tabrani dan Ika Ismurdyahwati, ketiganya adalah dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung (ITB), damar kurung ternyata masih berkaitan erat dengan tradisi peninggalan kerajaan Hindu-Budha. Masih menurut penelitian mereka, damar kurung merupakan salah satu medium melukis warga yang awalnya dimulai di atas batu, kemudian dilanjut ke wayang beber dan terakhir adalah melukis damar kurung.

Berdasarkan hasil penelitian pula, generasi pertama pembuat damar kurung adalah seorang staf ahli bidang seni pada masa Raja Sunan Giri. Sedangkan Masmundari sendiri adalah generasi ke delapan. Namun sayangnya, siapa saja mereka, tak ada dokumentasi yang jelas.

Hasil penelitian hanya bisa menyebutkan, Kyai Untung adalah generasi ke enam. Lukisannya pun jauh berbeda dengan hasil karya Masmundari. Damar kurung karya Kyai Untung, lebih banyak menggambar tema wayang. Sedangkan lukisan damar kurung Masmundari lebih banyak memotret kehidupan sehari-hari warga yang dilihat Masmundari.

3. Eksistensi Kesenian Damar Kurung Ditengah Arus Globalisasi



Damar kurung yang menjadi lentera hias sudah menjadi ikon kota Gresik dan bahkan bisa dibilang sebagai warisan budaya nasional secara resmi. Selain bentuk dan pembuatannya yang unik, damar kurung juga menyimpan banyak makna kehidupan keagamaan masyarakat Gresik pada waktu itu.

Sejak meninggalnya sang maestro damar kurung (Masmundari). Keberadaan damar kurung otentik menjadi langka. Ditambah minimnya literatur seperti arsip resmi dari pemerintah Kabupaten Gresik sehingga sulit bagi masyarakat untuk mengetahui sejarah nya. Kebanyakan masyarakat Gresik hanya mengetahui wujud dari budaya nya saja (damar kurung) tapi tidak mengetahui sejarah di balik ada nya tradisi itu, dan apa makna yang di sampaikan penulis di tiap lukisannya.

4. Tradisi Menyambut Lailatul Qodar 



Damar Kurung juga merupakan tradisi warga muslim Gresik untuk menyambut Lailatul Qodar pada bulan Ramadhan dalam kalender Hijriyah, yang menggantungkan lentera Damar Kurung di depan rumah. Festival damar kurung diadakan setiap bulan Ramadan, tepatnya minggu kedua bulan Ramadan. Festival ini mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Awalnya, acara ini hanya dilaksanakan semalam saja, lama kelamaan diselenggarakan beberapa malam. Festival ini juga semakin banyak melibatkan peran dari berbagai pihak, bahkan orang-orang dari luar Gresik. 

Saat ini kerajinan Damar Kurung telah berkembang dan menjadi suvenir khas Kota Gresik.

Bagaimana? tertarik meramaikan festival damar kurung tahun depan?


Sumber : https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=532

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Strategi PRABOWO GEMOY terbukti berhasil ?

Generasi  Muda  yang  terkesan  sedikit  santai  tentusaja  enggan  untuk terlalu  memikirkan hal – hal yang cukup rumit. Tim Kampanye Prabo...