Sabtu, 12 Agustus 2023

SEKILAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

Manajemen  Laktasi  adalah  suatu  upaya  yang  dilakukan oleh   ibu,    ayah    dan    keluarga   untuk    menunjang keberhasilan   menyusui.   Ruang   lingkup   pelaksanaan menajemen   laktasi   dimulai   pada   masa   kehamilan, setelah persalinan dan masa menyusui bayi. 

Manajemen laktasi  merupakan  segala  daya  upaya  yang  dilakukan untuk  membantu  ibu  mencapai  keberhasilan  dalam menyusui  bayinya.  Usaha  ini  dilakukan  terhadap  ibu dalam  3  tahap  yaitu  pada  masa  kehamilan  (antenetal), sewaktu  ibu  dalam  persalinan  sampai  keluar  rumah sakit  (perinatal)  dan  pada  masa  menyusui  selanjutnya sampai  anak  berumur  2  tahun (postnatal) (Prasetyono, 2012). 

Manajemen  laktasi  dapat  dikatakan berhasil  bila dapat    mengubah    perilaku    ibu    menyusui    dalam pemberian ASI eksklusif. Dimana perilaku ibu menyusui merupakan  suatu  aktivitas  atau  kegiatan  ibu  dalam mempraktekkan   pemberian   ASI   eksklusif,   sehingga keberhasilan  dalam  manajemen  laktasi  mengenai  ibu menyusui  dan  ASI  eksklusif  dipengaruhi  oleh  perilaku ibu  dalam  pemberian  ASI  eksklusif  (Maryam,  R.Siti, Dkk,  2015).  

Rendahnya  pemberian  ASI  merupakan  ancaman  bagi tumbuh  kembang  anak  yang  akan  berpengaruh  pada pertumbuhan dan perkembangan kualitas sumber daya manusia secara umum (Rahman, 2017).

Pemberian ASI eksklusif  juga  dapat  dihambat  beberapa  hal  seperti rendahnya  pengetahuan  ibu  dan  keluarga  mengenai manfaat  ASI,  cara  menyusui  yang  benar,  kurangnya pelayanan   konseling   laktasi,   faktor   sosial   budaya, gencarnya   promosi   susu   formula,   kurangnya   rasa percaya  diri  ibu  bahwa  ASI  cukup  untuk  bayinya  dan kondisi   yang   kurang   memadai   bagi   para   ibu   yang bekerja.  Hal  ini  mengganggu  upaya  pemberian  ASI eksklusif,    yang    menyebabkan    penggunaan    susu botol/susu    formula    lebih    dini. Kondisi    tersebut diperberat     lagi     dengan    adanya     kecenderungan meningkatnya peran ganda wanita dari tahun ke tahun.

Dampak yang terjadi pada bayi bila tidak diberikan ASI eksklusif   oleh   ibu   yaitu   bertambahnya   kerentanan terhadap  penyakit  (baik  anak  maupun  ibu),  seperti Infeksi  Saluran  Pernapasan  Atas  (ISPA),  pneumonia, diare   dan   pada   ibu   menyebabkan   resiko   kanker payudara,  biaya  kesehatan  untuk  pengobatan  semakin meningkat tiap tahunnya, IQ (Intelligence Quotient) pada anak  menjadi  menurun  bila  tidak  mendapatkan  ASI eksklusif  dan  biaya  susu  formula  semakin  meningkat pada  setiap  keluarga  yang  memiliki  bayi  usia  kurang dari 6 bulan(Dwi Sunar Prasetyo, 2017). 

Pentingnya pemberian   ASI   eksklusif   diantaranya   yaitu   dapat meningkatkan  daya  tahan  tubuh  bayi  dari  penyakit-penyakit   secara   umumnya   seperti infeksi   saluran pernapasan atas (ISPA), pneumonia dan diare.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Strategi PRABOWO GEMOY terbukti berhasil ?

Generasi  Muda  yang  terkesan  sedikit  santai  tentusaja  enggan  untuk terlalu  memikirkan hal – hal yang cukup rumit. Tim Kampanye Prabo...