Sabtu, 12 Agustus 2023

Upacara, Ritual, dan Sistem Kepercayaan Suku Dayak

 


Suku Dayak juga dikenal memiliki upacara, ritual keagamaan, dan kepercayaan yang mereka pegang. Beberapa diantaranya ialah sebagai berikut: 

a. Upacara tiwah 

Merupakan acara adat Suku Dayak yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah dibuat. Sandung sendiri adalah tempat semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia. 

b. Dunia supranatural 

Bagi Suku Dayak memang sudah ada sejak zaman dulu dan merupakan ciri khas kebudayaan Dayak. Suku Dayak sebenarnya cinta damai, asal mereka tidak diganggu dan ditindas semena-mena. Ada banyak kekuatan supranatural Suku Dayak, diantaranya adalah manajah antang. Manajah antang merupakan cara Suku Dayak untuk mencari petunjuk seperti mencari keberadaan musuh yang sulit ditemukan dari arwah para leluhur dengan media burung antang.

c. Ritual Nahunan 

Merupakan upacara khas Suku Dayak yakni memandikan bayi secara ritual menurut kebiasaan Suku Dayak Kalimantan Tengah. Maksud utama pelaksanaan ritual ini adalah prosesi pemberian nama sekaligus pembaptisan menurut agama Kaharingan (agama orang Dayak asli dari leluhur) kepada anak yang telah lahir. Selain itu, juga dimaksudkan sebagai upacara membayar jasa bagi bidan yang membantu proses persalinan hingga si anak dapat lahir dalam keadaan selamat. d. Upacara adat Manyanggar merupakan istilah yang berasal dari kata “sangga” yang artinya adalah batasan atau rambu-rambu. Upacara ini diartikan sebagai ritual yang dilakukan oleh manusia untuk membuat batas-batas berbagai aspek kehidupan dengan makhluk gaib yang tidak terlihat secara kasat mata.Upacara manyanggar biasanya digelar saat manusia ingin membuka lahan baru untuk pertanian, mendirikan bangunan untuk tempat tinggal atau sebelum dilangsungkannya kegiatan masyarakat dalam skala besar. Tujuannya adalah agar lahan yang digunakan oleh manusia dihuni makhlus halus (gaib) supaya bisa berpindah ke tempat lain secara damai sehingga tidak mengganggu manusia nantinya. 

d. Ritual pananan batu 

Dilakukan setelah panen ladang atau sawah yang dimaksudkan sebagai ungkapan terima kasih dan rasa syukur kepada peralatan yang dipakai saat bercocok tanam sejak membersihkan lahan hingga menuai hasil panen. Benda atau barang yang dituakan dalam ritual ini adalah batu. Batu dianggap sebagai sumber energi yaitu untuk menajamkan alat-alat yang digunakan untuk bercocok tanam

e. Kepercayaan 

Kepercayaan yang dianut Suku Dayak pada awalnya adalah Kaharingan. Istilah Kaharingan diambil dari kata Danum Kaharingan yang artinya adalah air kehidupan. Sejak awal kehidupannya, orang Dayak telah memiliki keyakinan yang asli milik mereka, yaitu Kaharingan atau Agama Helo/Helu. Keyakinan tersebut menjadi dasar adat istiadat dan budaya mereka. Walaupun kenyataannya, tidak sedikit orang Dayak yang telah menganut agama Islam, Kristen, Katholik. Akan tetapi, tradisi lama dalam hidup keseharian mereka masih melekat erat tidak hanya dalam bahasa, gerak-gerik, simbol, ritus, serta gaya hidup, namun juga dalam sistem nilai pengartian dan pandangan mereka dalam memaknai kehidupan. Agama Kaharingan diturunkan dan diatur langsung oleh Ranying Hatalla, yang artinya adalah Allah yang mahakuasa. Kaharingan tidak mempunyai buku pedoman atau tokoh panutan sebagai pendiri yang merupakan utusan Ranying Hatalla.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Strategi PRABOWO GEMOY terbukti berhasil ?

Generasi  Muda  yang  terkesan  sedikit  santai  tentusaja  enggan  untuk terlalu  memikirkan hal – hal yang cukup rumit. Tim Kampanye Prabo...